Selasa, 25 September 2012

JADIKAN HATI NURANI SEBAGAI DASAR DALAM SETIAP TINDAKAN KITA

Apakah benar dalam kehidupan ini kita selalu mengalami ketergantungan pada orang lain..? Tentu saja sebagian orang akan mengatakan " AKU TIDAK" dan sebagian yang lain lebih memaknai secara umum yaitu "SUDAH TENTU" Bahwa didalam menjalani kehidupan ini, kita tidak lepas dari berintraksi dengan orang lain, tentu saja dimaknai dalam hal tertentu, namun banyak orang masih berfikir salah sehingga segala hal tindakannya dengan orang lain bertujuan semata-mata hanya untuk memperoleh Keuntungan atau secara relatif dikatakan Sekunder. Sedangkan tindakan yang sebaliknya dikatakan sebagai hubungan yang Primer

Menurut Genta Ogami, "Bahwa Tindakan manusia yang bertujuan lebih dari sekedar mencari keuntungan merupakan sesuatu yang mutlak, maka hal yang demikian ini adalah sesuatu yang benar-benar mulia."

Perbedaan halus antara mencari keuntungan dengan ketulusan dalam suatu tindakan kita pada sesama tergantung pada bagaimana mental manusia itu sendiri. Memang kehidupan ini tidak lepas dengan yang dinamakan kebutuhan, tentu saja kebutuhan menyangkut Primer dan kebutuhan pada tingkat sekunder, akan tetapi dlam hal memilah milah dan menempatkan tindakan-tindakan tersebut haruslah dilandasi dengan apa yang dinamakan hati nurani
.
Sebagai contoh, misalnya pada suatu ketika kita melihat orang sedang dalam kesulitan, yaitu keadaan dimana orang itu akan memanjat pohon mangga dengan menggunakan tangga bambu, namun posisi dimana tangga tersebut tidak dapat berdiri dengan benar karena situasi tanah yang tidak rata sehingga tangga tersebut bila memaksa dipanjat akan membawa resiko pada si pemanjat. Anggap saja bahwa orang tersebut sedang kesulitan menaiki tangga, maka apa yang anda perbuat, dan tindakan pada kebutuhan apa yang akan anda rasakan seketika itu.....? Apakah anda akan berpikir untuk menolong kemudian berpikir akan mendapatkan hadiah mangga, atau sebaliknya karena anda berpikir bahwa tindakan menolong yang anda lakukan sebagai suatu tindakan seketika karena niat ketulusan. 

Situasi ini akan menguji pada kebiasaan setiap tindakan kita dalam berinteraksi dengan sesama, dan bila kita pikirkan lebih dalam lagi maka ' HATI ' yang akan melandasi di setiap tindakan kita. Banyak manusia berpikir dengan situasi dimana orang lain mengalami kesulitan atau sedang membutuhkan bantuan maka disitulah ada keuntungan. Kondisi semacam ini masih saja dijadikan sebagai istilah hubungan timbal balik yang 'pantas'. Padahal dibalik semua tindakan itu justru akan mengikis kemurnian hati kita dan akan membutakan sikap keperdulian terhadap sesama, sebagaimana saya istilahkan dengan "Keep conscience as the foundation of any action" yaitu menjadikan hati nurani sebagai ukuran atau dasar dalam setiap tindakan kita, maka suatu keuntungan yang amat luar biasa akan menyertainya.
 By : Yunus Chalik